Sejarah Bus ANS
Salah satu bus yang berasal dari Sumatera Barat adalah PO ANS, yang mudah dikenali dengan warna biru muda khasnya. Bus ini telah menjadi pemain utama dalam trayek Sumatera-Jawa dan memiliki sejarah panjang sejak didirikan oleh Haji Anas Sutan Jamaris pada tanggal 1 April 1960 di Bukittinggi. Kantor pusat PO ANS berada di Jalan Khatib Sulaiman 101 Padang, Sumatera Barat, dan memiliki kantor cabang di Jakarta, tepatnya di Jalan Pemuda 288 Rawamangun Jakarta Timur.
Pada era 1980-an hingga 1990-an, PO ANS membanggakan diri dengan melayani rute yang membentang dari Banda Aceh di ujung utara Sumatera hingga Denpasar, Bali, dengan melakukan transit di Jakarta. Jaringan trayek ini menjadi salah satu yang terpanjang dijalani oleh sebuah perusahaan otobus di Indonesia. ANS melayani trayek ke arah barat, mencakup kota-kota seperti Banda Aceh, Medan, Pekan Baru, Padang, Bukit Tinggi, Pariaman, dan lainnya. Selain itu, PO ANS membuka trayek ke arah timur, seperti Surabaya, Malang, hingga Denpasar, Bali.
Dengan armada sekitar 100-200 bus, PO ANS tetap menjadi pilihan utama dalam melayani rute di Pulau Sumatera dan Sumatera-Jawa. Tagline mereka, "Aman yang Nyaman untuk Dituju," mencerminkan komitmen terhadap keamanan dan kenyamanan penumpang. PO ANS juga memberikan perhatian khusus terhadap keamanan dengan menyediakan sabuk pengaman dan memasang GPS di setiap armada untuk memantau kecepatan pengemudi.
Selain itu, untuk mendukung kenyamanan penumpang, PO ANS menyediakan fasilitas seperti kursi lebar, stop kontak, selimut, dan bantal. Penumpang juga dapat menikmati fasilitas Kapal Eksekutif dan Via Timur yang membantu mempercepat waktu perjalanan hingga 6 jam. Dengan perjalanan yang panjang, interaksi antara penumpang dan kru bus ANS menjadi lebih dekat, bahkan sering kali terjalin hubungan seperti saudara. Ungkapan "naik sebagai penumpang turun sebagai sudara" mencerminkan hubungan akrab di antara mereka, di mana para penumpang mengenali dan merasa dekat dengan kru bus ANS.
Post a Comment