Sejarah Bus STJ
Bus PO Sudiro Tungga Jaya (STJ) dari Magetan, Jawa Timur, menarik perhatian sebagai sebuah perusahaan yang menyediakan layanan mewah dalam melayani rute trans Jawa. Pemilik bus, Ki Agus Muhammad Syidik, memiliki kisah menarik yang dimulai dari kecintaannya terhadap bus sejak kecil, sering mengamati moda transportasi bersama kedua orangtuanya, terutama bus PO Sumber Kencana.
Berbekal pengalaman dan ide yang muncul setelah melihat kecepatan bus Sumber Kencana, Ki Agus punya keinginan untuk membuka bisnis transportasi darat. Namun, saat selesai kuliah pada tahun 2011, rencananya untuk bekerja sebagai pramudi bus Sumber Kencana tidak mendapat restu dari orangtuanya. Akhirnya, ia mengelola bisnis penyaluran minyak keluarganya dengan nama Agam Tungga Jaya.
Pada Maret 2014, Ki Agus memulai bisnis transportasinya, awalnya dengan mini bus pariwisata yang diberi nama Agam Tungga Jaya. Kesuksesannya dimulai ketika ia membeli tiga unit PO Bus Sumber Jaya, kemudian semakin berkembang dengan membentuk PO Sudiro Tungga Jaya dan menambah rute ke Ponorogo-Bogor dan Ponorogo-Ciledug pada awal 2017. Perluasan terus dilakukan hingga mencakup wilayah Surabaya, Wonogiri, Jogjakarta, dan Madura, dengan penambahan armada baru.
Ki Agus tidak hanya berhasil menjalankan bisnisnya, tetapi juga memberikan inovasi dalam layanan bisnis otomotif di Indonesia. Salah satu keunikan adalah penyediaan pramugari dan pramugara dengan citra yang cantik dan ramah, yang tidak dimiliki oleh PO lain. Pramugari di PO Sudiro Tungga Jaya tidak hanya melayani keperluan perjalanan, tetapi juga memberikan informasi, menyediakan makanan, membagikan snack, dan merapikan selimut penumpang.
Trayek bus AKAP PO Sudiro Tungga Jaya cukup luas, mencakup rute ke Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, bahkan hingga ke Pulau Madura. Bus-bus STJ menggunakan berbagai merek sasis seperti Hino, Mercedes-Benz, hingga Scania. Slogan khas PO ini adalah "Eleng (ingat), Kuat (kuat), Slamet (selamat)", menjadi ciri khas yang melekat pada pelayanan mereka.
Post a Comment